Jumat, 25 Desember 2015

Perkembangan Teori Manajemen



Perkembangan Teori Manajemen
Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan teori Manajemen terjadi sangat pesat. Dalam hal ini akan dijabarkan tiga aliran pemikiran Manajemen.
1.       Aliran Klasik
Aliran teori manajemen klasik dibagi menjadi dua aliran, yaitu :
a.       Manajemen Ilmiah
b.      Teori Organisasi Klasik
2.       Aliran Hubungan Manusiawi atau disebut juga aliran neo klasik
3.       Aliran Manajemen Modern

1.     Aliran Klasik

                Revolusi industri yang terjadi pada abad ke-19  menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen yang sistematik, itu terjadi sebelum sejarah zaman ilmiah muncul. Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yaitu Roberty. Owen dan  Charles Babbage.

§  Robert. Owen ( 1771 - 1858 )
Pada awal tahun 1800 Robert Owen, yang berprofesi sebagai manajer menetapkan pentingnya unsur manusia dalam kegiatan produksi, dengan membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja seperti mengurangi hari kerja standar, pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja, membangun perumahan bagi karyawan, dan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah dan melalui kondisi perbaikan karyawan akan menaikkan produksi dan keuntungan( laba ), dan investasi serta yang paling adalah para karyawan ( Vital Machiret )

§  Charles Babbage ( 1792 - 1871 )
Adalah seorang profesor matematika dari Inggris yang mencurahkan banyak waktunya untuk membantu operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Babagge merupakan penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.
a.       Manajemen Ilmiah
Adalah seorang tokoh yang  bernama Frederick W. Taylor ( 1856 – 1915 ) kerap kali disebut sebagai bapak Manajemen Ilmiah karena beliaulah yang mengembangkan manajemen ilmiah pada tahun 1900an.

Dalam buku-buku literatur  manajemen ilmiah sering diartikan berbeda.
1.       Manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
2.       Manajemen ilmiah dalah seperangkat mekanisme atau teknik-teknik “ a bag of tricks “ untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

Ada tiga  judul makalah yang dituangkan oleh Taylor yaitu shop management, the principle of scientific management dan testimony before the special house committee yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management.

Empat prinsip dasar ( filsafat ) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen untuk mencapai efisiensi dari Taylor
1.       Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, agar sebagai contoh, metode yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2.       Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
3.       Pendidikan dan pengembangan ilmiah para pekerja
4.       Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.


§  Frank dan lilian gilberth ( 1868-1924 & 1878-1972 )
Frank gilberth seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu terutama untuk menemukan cara terbaik pengerjaan suatu tugas. Sedangkan Lilian gilberth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja seperti seleksi, penempatan dan pelatihan personalia. Menurutnya manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir : membantu para karyawan mencapai seluruh potensinyasebagai mahluk hidup.

§  Henry L. gantt ( 1861-1919 )
Sama seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan :
1.       Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen
2.       Seleksi ilmiah tenaga kerja
3.       Sistem insentif ( bonus ) untuk merangsang produktivitas
4.       Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci

Kontribusi yang terbesar dari Henry adalah penggunaan metode grafik yang dikenal sebagai “ Bagan Gantt “ ( Gantt Chart ) untuk perencanaan, koordinasi, dan pengawasan produksi.

§  Harrington Emerson ( 1853 – 1931 )
Harrington Emerson mengemukakan pemborosan dan ketidakefisienan adalah penyakit sistem industry. Terdapat dua belas efisiensi yang dikemukakan oleh emerson :
1.    Tujuan-tujuan yang dirumuskan dengan jelas,
2.    Kegiatan yang dilakuka masuk akal
3.    Adanya staff yang cakap
4.    Disiplin
5.    Balas jasa yang adil
6.    Laporan yang terpercaya dan akurat
7.    Pemberian perintah-perencanaan dan pengurutan kerja
8.    Adanya standar-standar dan skedul metode dan waktu setiap kegiatan
9.    Kondisi yang distandarisasi
10. Operasi yang distandarisasi
11. Instruksi-instruksi tertulis yang standar
12. Balas jasa efisiensi – rencana insentif

Metode-metode manajamen ilmiah telah banyak diterapkan pada bermacam-macam kegiatan organisasi terutama dalam usaha peningkatan produktivitas dan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.


b.      Teori Organisasi Klasik

§  Henry fayol ( 1841 – 1925 )
Seorang  industrialis Perancis mengemukakan teori dan teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi yang kompleks.

Fayol merincikan manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan. Pembagian kegiatan manajemen
( Administrasi ) atas fungsi-fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme Fayol.
Fayol mebagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan dan semuanya saling bergantungan satu sama lain.

1.       Teknik : produksi dan manufacturing produk
2.       Komersial : pembelian bahan baku dan penjualan produk
3.       Keuangan ( Finansial ) : perolehan dan penggunaan modal
4.       Keamanan : perlindungan karyawan dan kekayaan
5.                                            Akuntansi : pelaporan dan pencatatan biaya, laba, dan hutang pembuatan neraca, dan pengumpulan data statistic.
6.       Manajerial

Empat belas prinsip manajemen Fayol :
1.     Pembagian kerja – adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
2.     Wewenang -  hak untuk member perintah dan dipatuhi
3.     Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan  serta tujuan organisasi
4.    Kesatuan pengarahan – operasi-operasi dalam organisasi mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana
5.    Kesatuan perintah – setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu hanya dari seorang atasan
6.    Meletakkan kepentingan perseorangan dibawah kepentingan umum – kepentingan perseorangan harus tunduk pada kepentingan organisasi
7.    Balas jasa – konpensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi karyawan maupun pemilik
8.    Sentralisasi – adanya keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi
9.    Rantai skalar ( Garis Wewenang ) – garis wewenang dan perintah yang jelas
10. Order – bahan-bahan ( Material ) dan orang-orang harus ada pada tempat dan waktu yang tepat
11. Keadilan – harus ada kesamaan perlakuan dalam organisasi
12. Stabilitas Staff Organisasi – tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi
13. Inisiatif – bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan rencananya, walaupun beberapa kesalahan mungkin terjadi
14. Esprit de Corps ( Semangat Korps ) “ Kesatuan adalah kekuatan “, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggan, kesetiaan dan rasa memiliki dari pada anggota setiap anggota organisasi.

§  James D. mooney
Mengkategorikan prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu, yaitu organisasi sebagai kelompok dua orang atau lebih, dan orang yang bergabung untuk tujuan tertentu. Untuk merancang organisasi ada empat kaedah dasar :
1.    Koordinasi, syarat-syaratnya adalah  adanya koordinasi, adanya wewenang, saling melayani, doktrin ( perumusan tujuan ) dan disiplin.
2.    Prinsip skalar, mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional.
3.    Prinsip fungsional – adanya fungsionalisme bermacam-macam tugas yang berbeda.
4.    Prinsip staff – kejelasan perbedaan antara staff dan lini.

§  Mary parker follett ( 1868 -  1933 )
Follett dan Bernard sebagai “ jembatan ” antara teori klasik dan hubungan manusiawi. Follett adalah ahli ilmu pengetahuan social pertama yang menerapkan psikologi pada perusahaan, indsutri dan pemerintah. Dia juga menguraikan suatu pola organisasi yang ideal dimana manajer mecapai koordinasi melalui komunikasi yang terkendali dengan para karyawan.



§  Chaster I. Barnard ( 1886 – 1961 )
Chester Barnard, presiden perusahaan  Bell Telephone di New Jersey. Barnard  memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan, fungsi-fungsi utama manajemen adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Barnard adalah pelopor dalam penggunaan “ pendekatan sistem “ untuk pengolahan organisasi.


2.       Aliran Hubungan Manusiawi
AHM ( perilaku manusia atau neo klasik )  muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja sehingga pembahasan sisi perilaku manusia dalam organisasi menjadi penting. Aliran hubungan manusiawi mengutarakan bahwa perhatian terhadap karyawan akan memberikan keuntungan.

§  Hugo Munsterberg ( 1868 – 1916 )
Sebagai pencetus  psikologi industri, Hugo disebut “ Bapak Psikologi Industri “ dia mengemukakan bahwa untuk mencapai peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan tiga cara. Penemuan best possible person, penciptaan best possible wok dan penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan. Dari studi perilaku manusia dapat membantu perumusan teknik-teknik psikologi untuk memotivasi karyawan. Sebagai tambahan Hugo mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor social dan budaya terhadap organisasi.

§  Elton Mayo ( 1880 – 1949 )
Percobaan-percobaan Hawthorne “ Hubungan Manusia “ sering digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan cara dimana manajer  berinteraksi dengan bawahannya. Untuk menciptakan hubungan manusia yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan factor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka.


3.       Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari hubungan manusiawi ( Perilaku Organisasi ) dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah ( Aliran Kuantitatif/ Operation research dan management sciene / manajemen operasi  )

Perilaku Organisasi :
                Dalam aliran ini  ada pendapat dan pandangan beberapa tokoh tentang perilaku manusia dan sistem sosial, yaitu :
1.       Abraham maslow : mengemukakan adanya “ hirarki kebutuhan “
2.       Douglass Mc Gregar dengan teori x dan teori y nya,
3.       Frederick Herzberg dengan teori motivasi hegienz atau teori dua factor,
4.       Robert blake dan Jane Maulon yang membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial,
5.       Rensis Likert ynag telah mengindentifikasi dan melakukan penelitian secara ekstensif mengenai empat sistem manajemen dari sistem 1 : explotif – otoritatik sampai sistem 4 : partisipatif kelompok
6.       Fred fiedler yang menyarankan pendekatan  - contingency pada studi kepemimpinan,
7.       Chris Argyris yang memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem anatara hubungan budaya,
8.       Edgar Schein yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi, dll

Prinsip dasar perilaku organisasi :
1.       Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat ( peranan, prosedur, prinsip ),
2.       Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati,
3.       Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer  individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi,
4.       Pedekatan motivasional yangmenghasilkan komitmen pekerjaan terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan

Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku adalah :
1.       Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan pencapaian tujuan organisasi,
2.       Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen,
3.       Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuhan mereka,
4.       Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlihatan para karyawan,
5.       Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai kepuasan diri dari pekerjaan tersebut,
6.       Pada pengawasan dan manajemen pengawas harus dibangun atas dasar pengertian positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap pekerjaan.

Aliran Kuantitaif
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi
( Operation Research ) dalam pemecahan masalah-masalah,  yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam PD ke II. Riset sangat penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan, prosedur-prosedur riset operasi disebut juga aliran management Science.

Teknik management science digunakan dalam banyak kegiatan, seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi, pengembangan strategi produksi, perencanaan program pengembangan SDM, penjagaan tingkat persediaan yang optimal dsb.

Langkah-langkah pendekatan Management Science :
1.       Perumusan masalah,
2.       Penyusunan suatu model matematis,
3.       Mendapatkan penyelesaian dari model,
4.       Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model,
5.       Penetapan pengawasan atas hasil-hasil,
6.       Pelaksanaan hasil dalam kegiatan Implentasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar